Selasa, 10 Juli 2012

Multiplexer

MultiPlexer

   Multiplexer atau biasa disingkat dengan Mux adalah suatu rangkaian yang mempunyai input/masukan dua atau lebih dan hanya mempunyai satu output/ keluaran (jumlah input dapat bergantung dari jumlah keluarannya), didalam multiplexer terdapat suatu pemilih, untuk memilih masukannya, maka dapat disimpulkan bahwa multiplexer merupakan rangkaian elektronika (dalam dunia Elektronika) yang dapat dipilih inputnya untuk meneruskan data/sinyal kedalam outputnya. 

Sebagai contoh adalah gambar ini :

Multiplexer

Multiplexer dari gambar diatas bisa diumpamakan sebuah saklar yang akan memindah-mindah jalur untuk memilih inputnya, dan jika diaplikasikan kedalam gerbang logika, multiplexer dapat diimplementasikan sebagai berikut :

Multiplexer Dengan Gerbang Logika

Dengan menggunakan gerbang logika and, not, dan or, secara sederhana multiplexer dapat diimplementasikan sebagai rangkaian pemilih input. Apabila pemilih berlogika 1 maka I1 akan menjadi input dari multiplexer tetapi bila pemilih berlogika 0 maka Io yang akan menjadi input dan meneruskan data ke Outputnya. Rangkaian multiplexer dapat menggunakan lebih dari 2 input dimana input dapat berjumlah 2n.

Multiplexer 4 ke 1


Dalam gambar diatas multiplexer 4 masukan ini terdapat dua pemilih input dimana setiap logika pemilih mewakili setiap inputnya, lebih jelasnya dapat dilihat tabel berikut :


Pemilih
Input
00
I0
10
I1
01
I2
11
I3

Sehingga multiplexer 4 masukan ini akan mengeluarkan data ketika pemilih akan memilih data pada masukan yang dituju, sebagai contoh pemilih menunjuk masukan I1 dengan memasukkan logika 10 pada pemilih, sehingga keluaran hanya akan mengikuti data masukannya yaitu masukan I1, apabila I1 berlogika 1 maka keluaran juga berlogika 1 dan juga sebaliknya, walaupun masukan lainnya mencoba untuk memasukkan data tetapi keluaran tidak akan terpangaruh dan hanya akan mematuhi masukan data pada input I1.

multiplexer


Pengertian Multiplexer adalah rangkaian logika yang menerima beberapa input data digital dan menyeleksi salah satu dari input tersebut pada saat tertentu, untuk dikeluarkan pada sisi output. Multiplekser berfungsi sebagai data selector. Data masukan yang terdiri dari N sumber, di pilih salah satu dan diteruskan kepada suatu saluran tunggal. Masukan data dapat terdiri dari beberapa jalur dengan masing-masing jalur dapat terdiri dari satu atau lebih dari satu bit. Suatu multiplekser dengan 2n saluran masukan memerlukan n sinyal kontrol Keluaran hanya terdiri dari satu jalur satu atau lebih dari satu bit. MUX juga dapat dikatakan sebagai sebuah devais digital yang memiliki fungsi memilih salah satu dari sejumlah saluran input untuk ditransmisikan ke satu output.Dalam hal ini input, baik instruksi (perintah) maupun informasi (data) diolah dalam bentuk biner. Karena mesin digital hanya dapat ‘memahami’ data dalam bentuk biner. Dalam system biner (basis-2) mempuyai symbol angka (numeric) sebanyak 2 buah symbol, yaitu 0 dan 1. 2. Sistem Kerja Multiplexer Sebuah Multiplekser 4 ke 1 dengan Kendali K1 dan K2 Diagram blok dan table kebenaran dari MUX 4-ke-1 ditunjukkan oleh Gambar 2.21. Keluaran F adalah sama dengan masukan pada jalur yang dipilih oleh kendali masukan K1 dan K2. Misalnya, jika K1,K2 = 0,0, maka keluaran F adalah nilai pada masukan D0 ( baik 0 maupun 1). Rangkaian yang sesuai untuk MUX ini terlihat pada Gambar 2.22 ENABLE K1 K2 F 1 X X 0 0 0 0 D0 0 0 1 D1 0 1 0 D2 0 1 1 D3 Gambar 2.21 Prinsip kerja dari rangkaian multiplexer di atas adalah : 1. Nilai bit 00 dari selector akan memilih jalur input pertama sebagai keluaran 2. Nilai bit 01 dari selector akan memilih jalur input kedua sebagai keluaran 3. Nilai bit 10 dari selector akan memilih jalur input ketiga sebagai keluaran 4. Nilai bit 11 dari selector akan memilih jalur input keempat sebagai keluaran Maka keluaran F berharga: F = K1K2D0 + K1K2D1 + K1K2D2 + K1K2D3 Gambar 2.22 `Rangkaian multiplexer di atas adalah merupakan rangkaian multiplexer yang memanfaatkan kombinasi gerbang logika. Dimana dari contoh di atas dapat diketahui bahwa rangkaian memiliki 2 bit selector dan 4 jalur input. 3. Multipleksing Multiplexing adalah teknik komunikasi dimana proses beberapa sinyal pesan analog atau aliran data digital digabungkan menjadi satu sinyal. Dalam multiplexing juga bisa untuk ADC (Analog To Digital Converter.

Rabu, 27 Juni 2012

Multiplex adalah gabungan beberapa saluran atau informasi kdalam satu saluran.
dimana prangkat yang melakukan multiplx adalah multiplexer.Fungsi dari padqa multiplex adalah mengkombinasikan data dari N input dan menstransmisi melalui kapasitas data link yang tinggi.
TEKNIK MULTIPLXING ADA 2 YAITU:
A.FDM( FREKUNSI DIVISION MULTIPLEX)
adalah gabungan beberapa saluran / transmisi kedalam satu saluran berdasarkan frekuensinya.
multipleksing adalah istilah yang digunakan untuk menunjuk ke sebuah proses di mana beberapa sinyal pesan analog atau aliran data digital digabungkan menjadi satu sinyal. Tujuannya adalah untuk berbagi sumber daya yang mahal. Contohnya, dalam elektronik, multipleksing mengijinkan beberapa sinyal analog untuk diproses oleh satu analog-to-digital converter (ADC), dan dalam telekomunikasi, beberapa panggilan telepon dapat disalurkan menggunakan satu kabel.
Pengertian Frequency Division Multiplexing

Sebelum membahas mengenai Frequency Division Multiplexing ada baiknya membahas tentang apa itu multiplexing. Multiplexing adalah suatu teknik menggabungkan beberapa sinyal secara bersamaan pada suatu saluran transmisi. Di sisi penerima, pemisahan gabungan sinyal tersebut sesuai dengan tujuan masing-masing disebut Demultiplexing. Dalam multiplexing, perangkat yang memalukan multiplexing disebut Multiplexer atau disebut juga dengan istilah Transceiver/Mux. Receiver atau perangkat yang melakukan Demultiplexing disebut dengan Demultiplexer atau disebut juga dengan istilah Demux. Multiplexer mengkombinasikan (me-multiplex) data dari n input dan mentransmisi melalui kapasitas data link yang tinggi. Demultiplexer menerima aliran data yang di-multiplex (pemisahan (demultiplex) dari data tersebut tergantung pada saluran) dan mengirimnya ke line output yang diminta.

Jenis-Jenis Multiplexing
1. Frequency Division Multiplexing (FDM)
2. Time Division Multiplexing (TDM)
3. Statistical Time Division Multiplexing (STDM)


Frequency Division Multiplexing (FDM)

Frequency Division Multiplexing (FDM) adalah teknik menggabungkan banyak saluran input menjadi sebuah saluran output berdasarkan frekuensi. Jadi total bandwith dari keseluruhan saluran dibagi menjadi sub-sub saluran oleh frekuensi. Tiap sinyal modulasi memerlukan bandwidth center tertentu disekitar frekuensi carriernya, dinyatakan sebagai suatu saluran (channel). Sinyal input baik analog maupun digital akan ditransmisikan melalui medium dengan sinyal analog.
Kelebihan & Kekurangan FDM

Kelebihan:
• FDM tidak sensitif terhadap perambatan /perkembangan keterlambatan. Tehnik persamaan saluran (channel equalization) yang diperlukan untuk sistem FDM tidak sekompleks seperti yang digunakan pada sistem TDM.

Kekurangan:
• Adanya kebutuhan untuk memfilter bandpass, yang harganya relatif mahal dan rumit untuk dibangun (penggunaan filter tersebut biasanya digunakan dalam transmitter dan receiver)
• Penguat tenaga (power amplifier) di transmitter yang digunakan memiliki karakteristik nonlinear (penguat linear lebih komplek untuk dibuat), dan amplifikasi nonlinear mengarah kepada pembuatan komponen spektral out-of-band yang dapat mengganggu saluran FDM yang lain. 

TDM(Time Division Multiplexing)

Time-division multiplexing (TDM) adalah suatu jenis digital atau multiplexing analog dimana dua atau lebih sinyal atau bit stream ditransfer tampaknya secara bersamaan sebagai sub-saluran dalam satu saluran komunikasi, tetapi secara fisik bergiliran di channel tersebut. The domain waktu dibagi menjadi beberapa berulang timeslots panjang tetap, satu untuk setiap channel-sub. Sebuah byte blok data sampel atau sub-channel 1 ditularkan selama timeslot 1, sub-channel 2 selama timeslot 2, dll Salah satu frame TDM terdiri dari satu timeslot per sub-channel ditambah saluran sinkronisasi dan kadang-kadang error kanal koreksi sebelum sinkronisasi . Setelah saluran-sub terakhir, koreksi kesalahan, dan sinkronisasi, siklus dimulai lagi dengan bingkai baru, dimulai dengan byte, sampel kedua atau blok data dari sub-, channel 1 dll

  1. Time Division Multiplexing (TDM)
TDM (Time Division Multiplexing) adalah teknik multiplexing dengan cara memberi alokasi waktu pada masing-masing transmisi secara bergiliran. Teknik TDM biasa digunakan apabila total kapasitas transmisi melebihi kapasitas medium, yang biasa disebut baseband medium (jalur sempit). Karena kapasitas medium terbatas maka setiap piranti yang berkomunikasi mendapat slot-waktu untuk mengirim data.
TDM yaitu Terminal atau channel pemakaian bersama-sama kabel yang cepat dengan setiap channel membutuhkan waktu tertentu secara bergiliran (round-robin time-slicing). Biasanya waktu tersebut cukup digunakan untuk menghantar satu bit (kadang-kadang dipanggil bit interleaving) dari setiap channel secara bergiliran atau cukup untuk menghantar satu karakter (kadang-kadang dipanggil character interleaving atau byte interleaving). Menggunakan metoda character interleaving, multiplexer akan mengambil satu karakter (jajaran bitnya) dari setiap channel secara bergiliran dan meletakkan pada kabel yang dipakai bersama-sama sehingga sampai ke ujung multiplexer untuk dipisahkan kembali melalui port masing-masing. Menggunakan metoda bit interleaving, multiplexer akan mengambil satu bit dari setiap channel secara bergiliran dan meletakkan pada kabel yang dipakai sehingga sampai ke ujung multiplexer untuk dipisahkan kembali melalui port masing-masing. Jika ada channel yang tidak ada data untuk dihantar, TDM tetap menggunakan waktu untuk channel yang ada (tidak ada data yang dihantar), ini merugikan penggunaan kabel secara maksimun. Kelebihanya adalah karena teknik ini tidak memerlukan guardband jadi bandwidth dapat digunakan sepenuhnya dan perlaksanaan teknik ini tidak sekompleks teknik FDM.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEji0b1jty2Qj8qy-T0EkDU9HP5RdIlMZQKAVLkF8XyNpY5XuiKef6ZIiTBC_q8oTp1NGDDFHY53r7Fg0tGc0r4BcdG3b4ovT-cX7_Vf1BgmIpRZKg6W5JcWAXZ3rjk7ZO2KTYwe_gJwERRR/s1600/TDM.jpg 

adalah teknik multiplexing dimana setiap piranti diberi frekuensi modulasi yang berbeda sehingga bisa bersamaan melakukan transmisi melalui satu media. Teknik FDM banyak digunakan pada komunikasi data dengan medium berkapasitas besar, biasa disebut sebagai broadband (jalur lebar) medium. Melalui teknik ini berbagai siaran TV dapat disalurkan dalam satu kabel (cable TV), atau Video, Suara, dan Data bisa disalurkan bersama dalam satu kabel.
Prinsip dari FDM adalah pembagian bandwidth saluran transmisi atas sejumlah kanal (dengan lebar pita frekuensi yang sama atau berbeda) dimana masing-masing kanal dialokasikan ke pasangan entitas yang berkomunikasi. Contoh aplikasi FDM ini yang polpuler pada saat ini adalah Jaringan Komunikasi Seluler, seperti GSM ( Global System Mobile) yang dapat menjangkau jarak 100 m s/d 35 km.
Contoh metoda multiplexer ini dapat dilihat pada kabel coaxial TV, dimana beberapa channel TV terdapat beberapa chanel, dan kita hanya perlu tunner (pengatur channel) untuk gelombang yang dikehendaki. Pada teknik FDM, tidak perlu ada MODEM karena multiplexer juga bertindak sebagai modem (membuat permodulatan terhadap data digital). Kelemahan Modem disatukan dengan multiplexer adalah sulitnya meng-upgrade ke komponen yang lebih maju dan mempunyai kecepatan yang lebih tinggi (seperti teknik permodulatan modem yang begitu cepat meningkat). Kelemahannya adalah jika ada channel (terminal) yang tidak menghantar data, frekuensi yang dikhususkan untuk membawa data pada channel tersebut tidak tergunakan dan ini merugikandan juga harganya agak mahal dari segi pemakaian (terutama dibandingkan dengan TDM) kerana setiap channel harus disediakan frekuensinya. Kelemahan lain adalah kerana bandwidth jalur atau media yang dipakai bersama-sama tidak dapat digunakan sepenuhnya, kerana sebagian dari frekuensi terpaksa digunakan untuk memisahkan antara frekuensi channelchannel yang ada. Frekuensi pemisah ini dipanggil guardband.


Selasa, 26 Juni 2012

prinsip kerja kamera


A.KAMERA
Prinsip Kerja Pada Kamera



Kamera merupakan sebuat alat optik yang hampir mirip dengan fungsi mata kita. Komponen pada elemen-elemen dasar lensa yaitu : lensa cembung, celah diafragma, dan film.

 
Prinsip kerja kamera. Objek yang akan difoto harus-lah berada persis di depan lensa. Ketika diafragma dibuka, cahaya yang melewati objek masuk melalui celah diafragma menuju lensa, dan lensa akan membentuk suatu bayangan pada benda. Supaya bayangan benda tersebut tepat jatuh tepat di film dengan jelas haruslah letak lensa harus digeser-geser supaya mendekati dan juga menjauhi film. 
 
Dikamera bayangan diafragma diharuskan jatuh tepat diplat film yang memiliki sifat peka terhadap cahaya. Ketika plat film yang peka cahaya terkena cahaya sudah dipastikan plat film akan mengalami perubahan secara kimia sesuai dengan cahaya dari benda yang didepan kamera. Plat ini masih peka cahaya, agar plat film ini menjadi tidak peka terhadap cahaya dalam studio perlu dicuci atau dimasukan kedalam larutan kimia tertentu. Setelah dimasukan kedalam larutan kimia tadi maka plat film tersebut menjadi tidak peka cahaya dan terlihat gambar pada plat film yang disebut gambar negatif (negatif film).
-Lensa cembung
Lensa cembung dasarnya fungsinya untuk memperbesar bayangan pada benda. atau juga bisa digunakan untuk lensa pembalik pada bayangan pada teropong bumi. Prinsipnya, bayangan yang dari lensa okuler, jatuh pada pusat kelengkungan lensa cembung yang sebagai pembalik, nantinya akan menghasilkan banyangan yang jatuh pada fokus lensa okuler. 


a.Diafragma

Diafragma adalah bagian  kamera yang berupa celah yang berfungsi mengatur jumlah cahaya yang masuk ke kamera. Caranya dengan mengubah ukuran celah yang ada di diafragma, jumlah cahaya yang masuk dapat kita atur sesuai keinginan kita. Jika cahaya-nya terlalu terang celah diafragma dapat dibuat kecil, dan sebaliknya. Besarnya celah kamera yang bagus biasanya dianyatakan dengan angka diafragma. Semakin besar angka pada diafragma, celah yang dihasilkan akan semakin kecil. Sebaliknya, Ketika makin kecil angka di diafragma-nya, celah yang dapat terbuka akan makin lebar. Melihat dari segi fungsi-nya, diafragma berfungsi sama dengan fungsi pupil pada mata manusia.
b. Lensa positif
Ini terletak di depan kamera. Lensa positif yang berfungsi mengatur agar cahaya yang masuk dapat diterima dengan baik oleh film kamera.
c. Cara kerja kamera/film
Cahaya atau benda yang diterima oleh lensa akan diteruskan ke film dan membentuk bayangan yang nyata, terbalik, dan diperkecil. Untuk memperoleh gambar foto yang jelas serta tajam, kamera perlu difokuskan. Pemfokusan dapat di lakukan dengan mengubah kedudukan lensa terhadap benda sesuai dengan jarak-nya. Pada kamera sederhana, kedudukan lensa hanya bisa dilakukan jika pemakai bergerak mendekati atau menjauhi benda sampai diperoleh gambar yang diinginkan. Seiring dengan perkembangan teknologi, pada kamera yang lebih modern, kedudukan lensa dapat diubah dengan memutar cincin pengatur lensa. Bahkan pada terkini, kedudukan lensa dapat diatur dengan teknologi digital.
*Kamera vidio
 
Kamera Video adalah perangkat perekam gambar video yang mampu menyimpan gambar digital dari mode gambar analog. Kamera Video termasuk salah satu produk teknologi digital, sehingga disebut pula salah satu perangkat digitizer yang memiliki kemampuan mengambil input data analog berupa frekuensi sinar dan mengubah ke mode digital elektronis.
Video/Film adalah rangkaian banyak Frame gambar yang diputar dengan cepat. Masing-masing Frame merupakan rekaman dari tahapan-tahapan dari suatu gerakan. Semakin cepat perputarannya semakin halus gerakannya, walaupun sebenarnya terdapat jeda antara frame namun kita sebagai manusia tidak bisa menangkap jeda tersebut.
Standard broadcast video
Standard
Ragion
Frame per second (FPS)
Secam
Prancis, Timur tengan dan Afrika
25 fps
PAL
Indonesia, China, Australia, Uni Eropa
25 fps
NTSC
Amerika,Jepang, Kanada, Mexico, dan Korea
29,97 fps
Video Analog adalah Gambar dan Audio direkam dalam bentuk sinyal Magnetik pada pita magnetik.
Video Digital adalah juga serupa dengan Video analog, gambar dan sura digital direkam dalam pita magnetic, tetapi menggunakan sinyal digital berupa kombinasi angka 0 dan 1.
  
·         Cara kerja kamera vidio
Pertama-tama gambar diambil dengan  sebuah kamera vidio yang memiliki cara kerja yang sama dengan kamera,tetapi pada kamera vidio gambar/adegan diambil secara terus menerus,masing-masing frame gambar merupakan rekaman dari tahapan suatu kejadian. Setelah gambar di ambil dan disimpan pada sebuah pita yang berisi frame gambar tersubut.seperti pada gambar dibawah ini:


Template by : kendhin x-template.blogspot.com